Praktisi dan Pengusaha Digital Marketing Optimis 2023 Dipenuhi Peluang dan Tantangan

Praktisi dan Pengusaha Digital Marketing Optimis 2023 Dipenuhi Peluang dan Tantangan

Dua tahun sudah Indonesia serta dunia dihantui oleh pandemi Covid-19 yang banyak mengubah berbagai hal. Keluar dari jeratan Covid-19, sejak tahun 2022 kuartal empat, Indonesia kembali diisukan akan mengalami masa sulit pada tahun 2023. Kondisi ekonomi yang masih dalam proses pembangunan ditambahkan kondisi peperangan di beberapa negara menjadi beberapa faktor yang dapat menyebabkan Indonesia akan mengalami resesi pada tahun 2023 bahkan diprediksi akan gelap.

Namun, menanggapi isu tersebut Pengusaha dan Praktisi Digital Marketing tetap optimis bahwa tahun 2023 akan tetap baik dan memiliki banyak peluang. Direktur Candramwa Digital Syaeful Bahri menyampaikan bahwa pada tahun 2023 Indonesia tetap harus optimis bisa lebih baik secara ekonomi, pembangunan dan bisnis. 

Hal tersebut ia sampaikan dalam Marketing Digital yang diselenggarakan BeliveInc. Direktur Syaeful menyampaikan, bahwa pernyataan tersebut bukan tanpa sebab, sudah banyak hasil riset dari berbagai lembaga yang menyatakan ekonomi Indonesia akan tetap tangguh pada tahun 2023. 

“Kenapa? Karena kita sudah diuji saat Covid, ga tanggung-tanggung, selama tiga tahun. Dan 2023 ini ujian lagi. Memang, secara isu menyebabkan orang banyak saving money, tapi justru seharusnya kita tetap spending agar perputaran uang tetap stabil,” kata Direktur Syaeful dalam Webinar Marketing BeliveInc, Minggu (15/1/2023). 

Syaeful juga menambahkan bahwa peluang bisnis juga masih akan tetap bagus, karena kebutuhan manusia harus tetap terpenuhi. Namun, dirinya juga menyampaikan bahwa ada beberapa subsektor yang diprediksi akan lesu seperti ekspor furniture, alas kaki dan beberapa produk ekspor lainnya yang pasarnya ke Amerika Serikat dan Amerika Latin.

“Untuk itu, bila Anda mau membangun bisnis, utamakan sudah menentukan pasar yang jelas, memenuhi keinginan dan kebutuhan. Jangan sebut pasar Anda adalah semua orang, itu bahaya. Dan yang paling penting, membangun bisnis harus Tanggung Jawab, Inisiatif dan Antisipatif,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, praktisi digital marketing yang sudah bergelut selama 13 tahun dan dipercaya oleh perusahaan-perusahaan besar Lingga Wastu menjelaskan bahwa Tren Digital pada tahun 2023 ini akan terus ada seperti tren-tren sebelumnya. Menariknya, belajar dari tren-tren sebelumnya, respon masyarakat bisa jadi positif atau negatif, namun hanya Brand yang responsif dapat memanfaatkan peluang tersebut. 

“Setiap tren bisa berdampak kepada brand, hanya bagaimana kita berperan dan meresponnya saja. Tren dalgona misalnya, itu bisa dimanfaatkan oleh Nescafe yang menjadi bahan Kopi Dalgona yang sempat viral dan kini sudah ada di berbagai coffee shop,” kata Lingga Wastu.

Meskipun demikian, Praktisi Digital Marketing yang juga Managing Director BeliveInc ini mengingatkan bahwa setiap pasar ada kanalnya. Beberapa tahun terakhir ini berbeda dengan 10 tahun terakhir yang mana pilihan media sosialnya cukup terbatas, namun saat ini kita disajikan pilihan media sosial yang beragam dengan pasar yang berbeda-beda juga.

“Saya sepakat dengan Syaeful Bahri bahwa semua brand harus mengetahui pasarnya, dan di dalam dunia digital marketing penentuan pasar berpengaruh dalam memilih media dan cara berkomunikasi. Saat ini ada banyak pilihan, saran saya, instagram tetap digunakan sebagai visual branding atau katalog, facebook untuk membangun komunitas, twitter untuk membangun story melalui thread dan tik-tok atau e-commerce lainnya dapat digunakan untuk berjualan. Saat ini digital marketing tidak hanya berkutat di awareness namun juga bisa sampai transaksi,” jelas Lingga.

Dalam menjalankan usaha menggunakan Digital Marketing, Lingga juga mengingatkan seluruh peserta webinar untuk tepat dalam memilih key opinion leader atau influencer.

“Kita perlu treking dulu mereka itu siapa? Ada kerja sama apa dengan brand selama beberapa bulan terakhir. Siapa pasarnya dan bagaimana cara mereka berkomunikasi. Jangan salah dan dibutakan oleh angka follower,” jelasnya.

Terakhir, Lingga menjelaskan bahwa BeliveInc merupakan Traning Center Digital Marketing dan Business yang siap berkolaborasi bersama instansi, pemerintah, BUMN hingga startup untuk tumbuh dan berkembang bersama.